
Gerakan Rumah Mungil: Bisakah Anda Tinggal di 20m²?
Bayangkan tinggal di rumah seluas 20 meter persegi—kira-kira seukuran dua tempat parkir mobil. Kedengarannya sempit? Bagi sebagian orang, mungkin iya. Tapi bagi pengikut gerakan rumah mungil (tiny house movement), hidup di ruang sekecil itu justru menjadi simbol kebebasan, kesederhanaan, dan keberlanjutan.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren rumah mungil telah menarik perhatian global. Tidak hanya sebagai solusi hunian murah, tapi juga sebagai pernyataan gaya hidup. Namun pertanyaannya: mungkinkah benar-benar nyaman tinggal di rumah seluas 20m²?
Apa Itu Gerakan Rumah Mungil?
Gerakan rumah mungil adalah sebuah filosofi hidup yang mengutamakan efisiensi ruang, kepemilikan barang seminimal mungkin, dan gaya hidup berkelanjutan. Rumah mungil biasanya berukuran di bawah 37m², dengan beberapa ekstrimnya raja zeus hanya 10–20m². Rumah ini bisa berdiri di atas pondasi permanen, atau bersifat portabel seperti trailer.
Gerakan ini berakar dari ketidakpuasan atas gaya hidup konsumtif dan mahalnya harga properti di kota besar. Banyak orang yang ingin lepas dari cicilan, tagihan besar, dan tekanan sosial untuk “memiliki lebih banyak”.
Mengapa Orang Memilih Hidup di Rumah Mungil?
Ada beberapa alasan kuat mengapa seseorang memilih hidup dalam ruang sekecil itu:
-
Bebas dari Utang:
Rumah mungil jauh lebih murah dibanding rumah konvensional. Banyak yang bisa membangunnya tanpa mengambil KPR. -
Ramah Lingkungan:
Jejak karbon lebih kecil, konsumsi energi dan air lebih rendah, serta mendorong daur ulang dan efisiensi. -
Gaya Hidup Minimalis:
Hidup dengan lebih sedikit barang membuat pikiran lebih tenang dan hidup lebih fokus pada pengalaman, bukan kepemilikan. -
Mobilitas dan Kebebasan:
Banyak rumah mungil yang bisa dipindahkan ke lokasi berbeda—cocok untuk para digital nomad atau pencinta alam.
Tantangan Tinggal di Ruang 20m²
Meski terdengar menarik, tinggal di rumah sekecil 20m² tidak cocok untuk semua orang. Ada beberapa tantangan nyata yang perlu dipertimbangkan:
-
Keterbatasan Ruang Pribadi:
Jika tinggal bersama pasangan atau keluarga, ruang sekecil itu bisa terasa sangat sempit. -
Masalah Penyimpanan:
Anda harus benar-benar memilih barang yang penting. Tidak ada ruang untuk “barang cadangan” atau koleksi. -
Kehidupan Sosial:
Menerima tamu atau menginap jadi tantangan tersendiri. -
Keterbatasan Fasilitas:
Dapur mini, kamar mandi mungil, dan tempat tidur lipat menjadi hal biasa. Kenyamanan mungkin jadi relatif.
Desain adalah Kuncinya
Salah satu aspek paling menarik dari rumah mungil adalah bagaimana desain memainkan peran besar dalam menciptakan kenyamanan. Arsitek dan desainer interior rumah mungil biasanya sangat kreatif dalam memanfaatkan ruang:
-
Furnitur multifungsi: Sofa yang jadi tempat tidur, meja yang bisa dilipat, tangga yang berfungsi sebagai lemari.
-
Penyimpanan vertikal: Memaksimalkan dinding dan langit-langit.
-
Pencahayaan alami: Jendela besar membuat ruangan kecil terasa lebih luas.
-
Skema warna terang: Untuk menciptakan kesan lega.
Bagaimana Hidup di 20m² Mempengaruhi Psikologi?
Beberapa studi menunjukkan bahwa hidup dalam ruang kecil bisa menimbulkan stres jika tidak dikelola dengan baik. Namun, banyak juga yang melaporkan justru merasa lebih tenang dan bebas setelah beradaptasi.
Kuncinya adalah mindset: apakah Anda melihat keterbatasan sebagai hambatan, atau sebagai peluang untuk lebih sadar dan bersyukur?
Apakah Ini Cocok untuk Anda?
Sebelum ikut tren rumah mungil, tanyakan pada diri sendiri beberapa hal berikut:
-
Apakah Anda siap hidup dengan barang seminimal mungkin?
-
Apakah Anda bisa beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih “sempit” tapi efisien?
-
Apakah Anda butuh ruang untuk bekerja dari rumah atau hobi tertentu?
-
Apakah Anda tinggal sendiri atau bersama orang lain?
Jika jawaban Anda condong ke “ya”, maka rumah mungil bisa jadi pilihan menarik—bahkan menyenangkan.
BACA JUGA: Rumah Ramah Hewan: Tips Desain untuk Pecinta Binatang

Perbedaan Rumah Gadang dan Rumah Joglo: Keunikan Arsitektur Tradisional Indonesia
Indonesia memiliki beragam budaya dan warisan arsitektur yang kaya, salah satunya adalah rumah adat yang menggambarkan identitas setiap suku di seluruh nusantara. Dua di antara rumah adat yang paling terkenal adalah rumah gadang dan rumah joglo. Meskipun keduanya memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi, keduanya memiliki ciri khas dan filosofi yang berbeda. Artikel ini akan mengulas perbedaan antara rumah gadang dan rumah joglo dari segi bentuk, struktur, serta makna budaya yang terkandung di dalamnya.
Rumah gadang adalah rumah adat yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat. Rumah ini memiliki ciri khas atap berbentuk melengkung menyerupai tanduk kerbau yang menjulang tinggi. Atap yang melengkung ini tidak hanya memiliki fungsi estetika, tetapi juga melambangkan kekuatan dan kebesaran, yang menjadi simbol dari suku Minangkabau. Selain itu, rumah gadang memiliki struktur bangunan yang sangat kokoh, biasanya dibangun dengan material kayu berkualitas tinggi dan dipadukan dengan konstruksi tanpa menggunakan paku, melainkan sistem sambungan kayu yang rumit.
Sementara itu, rumah joglo adalah rumah adat yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ciri utama dari rumah joglo adalah raja zeus adanya atap yang berbentuk limas dengan bagian tengah yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai “saka guru”. Atap ini melambangkan kedudukan yang tinggi, serta kekuatan dan kewibawaan pemimpin dalam masyarakat Jawa. Rumah joglo biasanya dibangun menggunakan bahan kayu jati dan memiliki ukiran-ukiran tradisional yang khas, yang menunjukkan keindahan seni dan budaya Jawa.
Perbedaan yang paling mencolok antara rumah gadang dan rumah joglo terletak pada bentuk atap. Rumah gadang memiliki atap yang melengkung seperti tanduk kerbau, sementara rumah joglo memiliki atap limas dengan puncak yang lebih tinggi di bagian tengah. Bentuk atap ini tidak hanya mencerminkan estetika, tetapi juga berhubungan dengan filosofi dan pandangan hidup masyarakat masing-masing suku. Pada rumah gadang, atap yang melengkung menggambarkan kebesaran dan kekuatan, sedangkan pada rumah joglo, atap yang tinggi melambangkan kewibawaan dan kehormatan.
Selain itu, struktur ruang dalam kedua rumah ini juga berbeda. Rumah gadang memiliki ruang terbuka yang luas, dengan pemisahan ruang yang fleksibel, biasanya digunakan untuk kegiatan keluarga besar. Sementara itu, rumah joglo memiliki tata letak yang lebih formal dengan ruang tamu yang besar di tengah, yang mengarah ke ruang-ruang keluarga yang lebih pribadi. Dalam rumah joglo, setiap bagian ruang juga sering kali memiliki makna tertentu, mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Jawa yang mengedepankan keharmonisan dan keseimbangan dalam keluarga.
Meskipun rumah gadang dan rumah joglo memiliki banyak perbedaan, keduanya mencerminkan nilai budaya dan identitas masyarakatnya masing-masing. Rumah gadang lebih mencerminkan keberanian, kebesaran, dan kekuatan suku Minangkabau, sementara rumah joglo lebih menggambarkan kewibawaan, kehormatan, dan kesatuan keluarga dalam masyarakat Jawa. Kedua rumah ini tetap menjadi simbol penting dalam pelestarian budaya Indonesia yang kaya akan keberagaman.
Secara keseluruhan, baik rumah gadang maupun rumah joglo memiliki nilai arsitektur dan budaya yang sangat tinggi. Meskipun keduanya berasal dari daerah yang berbeda, keduanya menyimpan makna yang mendalam tentang kehidupan sosial dan filosofi yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Memahami perbedaan antara rumah gadang dan rumah joglo tidak hanya memberi wawasan tentang arsitektur tradisional, tetapi juga tentang keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.
Baca Juga : Jual Villa di Bogor: Pilihan Tepat untuk Investasi dan Hunian

Plus Minus Beli Rumah Baru atau Second Yang Harus Di Pelajari
Beli rumah baru atau second? Pertanyaan ini kemungkinan bisa memicu Anda pusing sendiri untuk pilih jawabannya.
Setiap orang punya langkah tersendiri didalam mewujudkannya. Ada yang membeli rumah baru, tersedia yang bangun rumah dari awal, tersedia termasuk yang lebih bahagia membeli rumah second. Semua opsi punya plus-minusnya masing-masing.
Nah, kecuali bangun rumah bukan opsi yang Anda inginkan, pilihannya tersisa dua: membeli rumah baru atau second?
Mengerti beda rumah baru dan rumah second
Sebelum jelas opsi mana yang lebih baik, kita persamakan pernah persepsi berkenaan definisi rumah baru dan rumah second. Rumah baru adalah rumah yang tidak pernah ditempati sebelumnya. Di sisi lain, rumah second adalah rumah yang pernah ditinggali paling tidak satu kali.
Mengenal definisi rumah baru dan rumah second ini penting. Pasalnya, tersedia orang yang mengira bahwa rumah baru hanya rumah bersama bangunan yang baru jadi. Padahal sesungguhnya tidak tetap begitu.
Terkadang tersedia termasuk rumah yang tidak pernah dihuni lalu dijual didalam suasana yang sedikit tidak cukup terawat. Menurut definisi tadi, rumah ini statusnya tetap rumah baru.
Jadi, membeli rumah baru atau second?
Supaya tidak bingung pilih membeli rumah baru atau rumah second, bakal lebih baik kecuali Anda jelas kelebihan dan kekurangan masing-masing opsi.
Kelebihan membeli rumah baru
Di bawah ini adalah benefit-benefit kecuali Anda membeli rumah baru.
1. Bangunan yang baru
Jika Anda mengincar rumah bersama bangunan baru, maka perhitungkan membeli rumah baru juga. Ada baiknya termasuk kecuali Anda pilih perumahan baru.
2. Biaya maintenance/renovasi yang minim
Karena kebanyakan suasana rumah baru tetap bagus, cost maintenance/renovasi pun lebih sedikit. Anda bisa memakai anggaran renovasi untuk kebutuhan lainnya.
3. Rumah yang dibeli lebih cocok bersama selera
Tak cuma disangkutpautkan bersama desain saja, Anda termasuk bisa pilih rumah yang cocok bersama luas bangunan, luas tanah, dan jenis bangunan yang diinginkan.
Kekurangan membeli rumah baru
Bagaimana bersama kekurangan membeli rumah baru? Dilansir dari Kompas, tersedia sebagian poin yang bisa menjadi pertimbangan.
1. Harga lebih mahal
Bukan rahasia kembali kecuali sementara ini harga rumah begitu mahal, apalagi kecuali Anda mengincar rumah baru di kawasan yang strategis. Meski bisa dibeli secara KPR, tetap saja Anda wajib mengeluarkan effort ekstra untuk melunasi rumah kecuali Anda membeli rumah di kawasan yang bagus.
2. Lahan yang sempit
Selain mahal, rumah baru kebanyakan termasuk punya luas tanah dan bangunan yang sempit. Tipe rumah subsidi kebanyakan punya luas 21 m2, 30 m2, atau 36 m2 bersama luas tanah biasanya 60 m2.
3. Lingkungan belum terbentuk
Jika Anda mengincar rumah di perumahan baru, besar kemungkinan lingkungan kurang lebih area tinggal Anda tetap sangat sepi. Belum banyak warga yang menempati kawasan kurang lebih rumah Anda.
Kelebihan rumah second
Dengan membeli rumah second, Anda bisa dapatkan benefit berikut.
1. Harga condong lebih murah
Dibandingkan bersama membeli rumah baru, rumah second kebanyakan dipatok bersama harga miring untuk luas bangunan/tanah yang sama.
2. Bisa nego
Membeli rumah second sangat mungkin terjadinya negosiasi bersama pemilik rumah. Biasanya, negosiasi ini bisa cepat deal apabila pemilik rumah tengah perlu uang. Kalau Anda membeli rumah baru, rasanya perihal ini tidak mungkin dilakukan.
3. Lingkungan telah terbentuk
Rumah second kebanyakan berada di kawasan perumahan yang telah ‘jadi’. Jumlah penduduk yang lebih banyak ini pasti bakal menguntungkanmu didalam sebagian aspek. Anda bisa saling membantu, membentuk RT/RW, dan apalagi berbarengan membangun fasilitas seperti musala/masjid di kurang lebih lingkungan perumahan.
Kekurangan rumah second
Di sisi lain, kekurangan membeli rumah second adalah sebagai berikut.
1. Butuh renovasi
Kadang, pemilik mau menjual rumah yang lama kosong bersama harga tidak mahal sebab suasana rumah yang tidak terawat. Jika Anda menjadi membeli rumah second tersebut, kemungkinan perlu anggaran renovasi/maintenance yang besar.
2. Denah rumah lebih susah diubah
Karena Anda membeli rumah ‘bekas pakai’, Anda cuma bisa menerima pembagian area sebagaimana adanya. Merombak kembali pasti perlu cost yang tidak sedikit.
Jadi, lebih baik membeli rumah baru atau second? Masing-masing orang pasti punya jawabannya sendiri. Pasalnya, bujet dan preferensi masing-masing orang berbeda.
Dengan mempelajari plus-minus membeli rumah baru atau second, menghendaki ketentuan dibuat secara bijak cocok bersama suasana Anda sementara ini.
Nah, kecuali Anda condong pilih rumah second, siap membantu Anda menemukan https://ballingerfamilydental.com/ rumah dambaan di area Jabodetabek. bakal memfasilitasi pembelian rumah dari awal hingga selesai. Bahkan Anda tak wajib repot-repot urus KPR sebab tim -lah yang bakal menanganinya.
Baca Juga : Mengenal 7 Rumah Adat Sumatera Barat dan Keunikannya

Rincian Tarif Bangun Rumah Macam Minimalis 1 dan 2 Lantai
Menghitung Tarif bangun rumah dengan akurat ialah keperluan tersendiri yang tidak dapat disampingkan oleh tiap-tiap orang yang berencana membangun sendiri rumahnya. Rumah merupakan salah satu aset bernilai tinggi, sehingga kekeliruan dalam penghitungan tarif bikin rumah dan persiapan membangun rumah dapat saja berimbas fatal.
Mempunyai hunian yang nyaman dan layak keperluan ialah asa banyak orang. Detail ini jugalah yang seringkali menjadi alasan banyak orang untuk membangun rumah sendiri. Menghitung tarif bangun rumah sendiri seperti ini acap kali menjadi profesi yang tak gampang, apalagi tarif bangun rumah minimalis seringkali mengalami kenaikan.
Bila berniat membangun rumah minimalis, karenanya dahulu harga rumah minimalis terupdate sebagai ilustrasi. Lakukan perhitungan tiap-tiap bagian tarif bangun rumah type 45, seandainya mengharapkan rumah dengan variasi hal yang demikian. Jangan lupa untuk mengerjakan tarif bangun rumah 2 lantai sekalian, seandainya mengharapkan rumah yang bertingkat.
Keder Cari Produk KPR Terbaik? punya solusinya!
Simulasi Menghitung Tarif Bangun Rumah
Berikut ini merupakan simulasi menghitung tarif bangun rumah sendiri yang bisa dibuat sebagai pertimbangan:
1. Tentukan Anggaran Dengan Terang
Memastikan anggaran tarif bangun rumah minimalis ialah langkah pertama yang patut dijalankan. Detail ini akan benar-benar menolong slot depo 10k perencanaan bikin rumah menjadi lebih gampang. Kisaran anggaran yang terang juga akan membikin pertimbangan pelaksanaan pembangunan rumah menjadi lebih sederhana, apakah akan membangun rumah dengan bantuan kontraktor atau dengan metode yang lainnya.
2. Susun Anggaran Membangun Rumah Secara Membentuk
Biaya anggaran bikin rumah secara mendetail juga menjadi hal penting yang tidak dapat disampingkan. Detail ini dapat dijalankan dengan menghitung satu persatu bagian tarif bangun rumah minimalis yang diperlukan, umpamanya: tarif jasa desain, tarif bahan bangunan, tarif pekerja, dan yang lainnya. Anggaran yang mendetail seperti ini akan menolong menghindari terjadinya pembengkakan tarif di masa akan datang, ketika pembangunan rumah dijalankan.
3. Buat Simulasi Tarif Pembangunan
Mulailah menghitung tarif bangun rumah sendiri dengan sebagian langkah gampang, seperti:
- Memastikan ukuran rumah.
- Menghitung tarif bangun rumah 2 lantai per meternya (seandainya berharap rumah bertingkat).
4. Hitung Kecuali Tarif di Luar Pembangunan
Biaya tarif bangun rumah 2 lantai, jangan lupa untuk menghitung tarif lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan membangun rumah, antara lain:
- Tarif pengurusan IMB dan yang lainnya.
- Tarif administrasi pembangunan.
- Tarif pajak rumah, dan yang lainnya.
5. Siapkan Dana Cadangan
Jangan lupa untuk menyiapkan sejumlah dana cadangan untuk pelaksanaan pembuatan rumah ini, nilainya minimal 25% dari sempurna anggaran yang diperlukan. Dana cadangan dapat dipakai seandainya sewaktu-waktu terjadi pembengkakan tarif, bagus itu sebab kenaikan harga material atau yang lainnya.
Rincian Tarif Bangun Rumah Minimalis 1 Lantai
Harga rumah minimalis yang menarik ialah alasan banyak orang untuk memilih desain yang satu ini. Biaya sama halnya dikala menghitung tarif bikin rumah pada lazimnya, tarif bangun rumah type 45 minimalis ini juga semestinya dijalankan dengan akurat, apalagi seandainya pembangunan rumah ini akan dijalankan sendiri.
Berikut ini merupakan rincian tarif bangun rumah type 45 minimalis 1 lantai yang dapat dibuat sebagai ilustrasi:
1. Tarif Pembelian Tanah
Pembelian tanah seluas 90 meter persegi di kawasan Jakarta dengan harga Rp 4.000.000 per meternya, karenanya perhitungan biayanya merupakan seperti berikut ini:
- 90 x Rp 4.0000.000,- = Rp 360.000.000,-
1. Tarif Pembelian Tanah
Pembelian tanah seluas 90 meter persegi di kawasan Jakarta dengan harga Rp 4.000.000 per meternya, karenanya perhitungan biayanya merupakan seperti berikut ini:
- 90 x Rp 4.0000.000,- = Rp 360.000.000,-
2. Tarif Pembangunan Rumah
Bila dihitung secara garis besar (meliputi bahan bangunan dan juga tarif proses), karenanya tarif membangun rumah per meternya dapat dibedakan menurut 3 golongan, antara lain:
- Macam simpel = Rp 2.500.000,-
- Macam menengah = Rp 3.500.000,- hingga Rp 4.000.000,-
- Macam mewah = Rp 5.000.000,-
Biaya estimasi tarif hal yang demikian, karenanya tarif bangun rumah type 45 minimalis seluas 150 meter persegi dengan variasi menengah dapat dihitung seperti berikut:
- 150 x Rp 4.000.000,- = Rp 600.000.000,-
3. Tarif Mekanik dan Kelistrikan
Tarif bangun rumah minimalis yang satu ini juga tak dapat disampingkan seperti itu saja. Rumah yang pas haruslah dilengkapi dengan beragam fasilitas di dalamnya, termasuk listrik dan yang lainnya. Besaran tarif ini terbilang relatif, tergantung pada pemasangan fasilitas apa saja yang akan dipakai di dalam rumah itu sendiri.
Biaya seandainya mengamati besaran tarif pembangunan rumah, karenanya setidaknya tarif yang diperlukan untuk mekanik dan kelistrikan ini dapat saja menempuh sekitar Rp 50.000.000,-
Tarif Biaya Terduga
Untuk membangun rumah dengan hening, diperlukan juga sejumlah tarif tidak terduga. Pada lazimnya, besaran tarif ini minimal 25% dari sempurna tarif pembangunan rumah itu sendiri. Berikut ini merupakan tarif tidak terduga yang semestinya dipersiapkan:
- 25% x (tarif pembelian tanah + tarif pembangunan rumah + tarif mekanik)
- 25% x Rp 1.010.000.000,- = Rp 252.500.000,-
Biaya perhitungan di atas, karenanya tarif bangun rumah type 45 minimalis 1 lantai merupakan sebagai berikut:
- Tarif pembelian tanah = Rp 360.000.000,-
- Tarif pembangunan rumah = Rp 600.000.000,-
- Tarif mekanik dan kelistrikan = Rp 50.000.000,-
- Tarif tidak terduga = Rp 252.500.000,-
- Biaya tarif = Rp 1.262.500.000,-
Bila mengamati banyaknya tarif bangun rumah minimalis, karenanya rasanya benar-benar wajar seandainya harga rumah minimalis terbilang mahal.
Rincian Tarif Bangun Rumah 2 Lantai Minimalis
Harga rumah minimalis 2 lantai tentu akan lebih mahal, karena material yang diperlukan untuk pembangunan rumah ini juga akan lebih banyak. Perhitungan tarif bangun rumah 2 lantai ini dapat saja dengan menyesuaikan perhitungan di atas, karena cuma perlu dikali 2 saja untuk beragam tarif hal yang demikian.
Biaya ketika menghitung tarif bangun rumah sendiri untuk rumah 2 lantai ini, tarif pembelian tanah tentu tak perlu dikalikan menjadi 2. Rumah 2 lantai tentu cuma akan memerlukan luas tanah yang sama dengan rumah minimalis 1 lantai.
Berikut ini merupakan rincian tarif bangun rumah 2 lantai minimalis yang dapat dibuat sebagai ilustrasi:
1. Tarif Pembelian Tanah
Pembelian tanah seluas 90 meter persegi di kawasan Jakarta dengan harga Rp 4.000.000 per meternya, karenanya perhitungan biayanya merupakan seperti berikut ini:
- 90 x Rp 4.0000.000,- = Rp 360.000.000,-
2. Tarif Pembangunan Rumah
Bila dihitung secara garis besar (meliputi bahan bangunan dan juga tarif proses), karenanya tarif membangun rumah per meternya dapat dibedakan menurut 3 golongan, antara lain:
- Macam simpel = Rp 2.500.000,-
- Macam menengah = Rp 3.500.000,- hingga Rp 4.000.000,-
- Macam mewah = Rp 5.000.000,-
Biaya estimasi tarif hal yang demikian, karenanya tarif bangun rumah type 45 minimalis seluas 150 meter persegi dengan variasi menengah dapat dihitung seperti berikut:
- 150 x Rp 4.000.000,- = Rp 600.000.000,- (1 lantai)
- Jikalau membangun rumah minimalis 2 lantai, karenanya tarif di atas semestinya dikalikan 2:
- 2 x Rp 600.000.000,- = Rp 1.200.000.000,-
3. Tarif Mekanik dan Kelistrikan
Bila tarif mekanik dan kelistrikan untuk rumah minimalis 1 lantai merupakan Rp50 juta, karenanya tarif yang diperlukan untuk rumah 2 lantai ini merupakan sebesar Rp100 juta.
4. Tarif Biaya Terduga
Jikalau menghitung tarif bangun rumah sendiri, tarif tidak terduga ini semestinya senantiasa menjadi perhatian. Bila mengaplikasikan perhitungan di atas, karenanya jumlah tarif tidak terduga untuk bikin rumah minimalis 2 lantai merupakan seperti berikut:
- 25% x (360.000.000 + 1.200.000.000 + 100.000.000,-) = Rp 415.000.000,-
- Biaya perhitungan di atas, karenanya tarif bangun rumah type 45 minimalis 2 lantai merupakan sebagai berikut:
- Tarif pembelian tanah = Rp 360.000.000,-
- Tarif pembangunan rumah = Rp 1.200.000.000,-
- Tarif mekanik dan kelistrikan = Rp 100.000.000,-
- Tarif tidak terduga = Rp 415.500.000,-
- Biaya tarif = Rp 2.075.000.000,-
Membuat Menghemat Tarif dengan Metode Rumah Konsentrasi
Membangun rumah dengan anggaran terbatas dapat menjadi tantangan, namun ada metode untuk mengelola pengeluaran secara tepat sasaran, salah satunya dengan membangun rumah secara berjenjang.
Membuat ini memungkinkan kau untuk memprioritaskan pembangunan komponen rumah yang paling esensial, dan memecahkan pembangunan secara berjenjang layak dengan kesanggupan keuangan. Berikut merupakan metode-metode untuk mengawali pembangunan rumah secara berjenjang:
1. Setelah pada Ruang Utama
Langkah pertama dalam pembangunan rumah berjenjang merupakan memprioritaskan ruang utama yang paling dibutuhkan, seperti:
Kamar tidur utama untuk daerah tinggal yang nyaman.
Ruang tetamu yang akan menjadi daerah interaksi keluarga dan tetamu.
Dapur yang berfungsi sebagai zona penting untuk keperluan sehari-hari
Dengan mengutamakan ruang-ruang ini, kau telah bisa mempunyai rumah yang fungsional walaupun masih dalam tahap permulaan. Ruang-ruang ini akan memberikan kenyamanan dan memungkinkan keluarga untuk tinggal di rumah walaupun beberapa zona lainnya masih belum selesai.
2. Bangun Ruang Tambahan Secara Konsentrasi
Bisa ruang utama selesai, kau bisa melanjutkan pembangunan dengan menambahkan ruang tambahan seperti kamar tidur kedua, ruang kerja, atau ruang keluarga layak dengan dana yang tersedia. Detail ini memungkinkanmu untuk mengelola anggaran secara berjenjang dan lebih terencana . Biaya itu, kau dapat memilih untuk menunda pembangunan komponen rumah yang tak terlalu mendesak, seperti halaman depan, taman, atau garasi.
3. Pilih Material dan Desain yang Kamu Dimodifikasi
Jikalau membangun secara berjenjang, memilih material yang tak cuma ekonomis, namun juga bisa diubah atau dibetuli di kemudian hari merupakan keputusan yang bijaksana. Metode, mengaplikasikan baja ringan untuk struktur atap yang lebih gampang dipasang, atau gypsum untuk plafon yang dapat ditambah atau diganti di tahap berikutnya tanpa mengganggu struktur utama. Bertahap juga dapat memilih desain rumah yang memungkinkan ruang tambahan atau pembetulan di masa depan tanpa tarif yang besar.
4. Jikalau Cara Pembayaran Konsentrasi
Bila berprofesi dengan kontraktor atau arsitek, kau bisa mengontrol pembayaran berjenjang layak dengan level pembangunan. Detail ini memberimu fleksibilitas untuk membayar layak dengan pengerjaan proyek dan mempermudah pengelolaan dana. Cara pembayaran berjenjang ini memungkinkan kau untuk memantau pengeluaran lebih bagus dan memutuskan bahwa uang cuma dikeluarkan layak dengan tahap yang telah selesai.
5. Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan atau KPR
Bila dana untuk tahap selanjutnya belum tersedia, kau dapat menentukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk melanjutkan pembangunan. Awal bank menawarkan KPR renovasi atau pembiayaan berjenjang untuk rumah yang sedang dibangun. Detail ini memberimu waktu lebih untuk mengumpulkan dana sebelum mengawali atau memecahkan tahap berikutnya dari pembangunan rumah.
Baca Juga : Ide Model Rumah Sederhana Tapi Indah Sebagai Hunian
Hitung dan Siapkan Tarif Bangun Rumah dengan
Harga rumah minimalis yang terbilang tinggi menjadi alasan banyak orang untuk membangun sendiri hunian menarik ini. Detail ini tentu tak ada salahnya, selama direncanakan dan dijalankan dengan pas. Hitung dan siapkan dana pembangunan rumah dengan bagus, supaya agenda mempunyai rumah sendiri dapat terbentuk dengan langsung.